Giat Webe di tahun 2021 (Januari - Juni)
Giat patroli pemantauan dan sosialisasi manfaat konservasi dugong yang dilaksanakan oleh Yayasan Webe Konservasi Ketapang (Yayasan Webe) bersama mitra Pokdarwis dan kelompok masyarakat  pulau Cempedak dan Bawal di semester-1 tahun 2021 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Dimana dalam 6 bulan pertama ini tidak ditemukan kasus kematian dugong yang diakibatkan aktifitas nelayan maupun akibat dari aktifitas masyarakat yang lainnya. 
Sebagai mitra penunjang tugas dan fungsi BKSDA Kalimantan Barat, Yayasan Webe dan Pokdarwis Cempedak Jaya mendapat dukungan dari berbagai mitra sebagai berikut:

1. LANAL Ketapang, pengembangan dusun Cempedak Jaya sebagai kandidat Kampung Bahari Nusantara melalui pemberdayaan masyarakat pulau  dalam usaha budidaya perikanan, rumput laut, dan pendampingan giat patroli pemantau dugong.
2. BPSPL Pontianak, giat sosialisasi dan pemasangan spanduk himbauan pengenalan jenis satwa yang dilindungi.
3. DKP Kalimantan Barat, pengembangan program konservasi dugong dan lamun sebagai bagian dari penunjang kawasan KKP3K Kendawangan.
4. Disporapar Kalimantan Barat, pengembangan desa Kendawangan Kiri sebagai desa wisata Kalimantan Barat dengan atraksi utamanya adalah eduwisata konservasi bahari, salah satu atraksinya: giat patroli pemantauan dugong.
5. UNAS Jakarta, penelitian mahasiswa S2 dengan fokus penelitian keberadaan dugong di pulau Cempedak.
6. YIARI, peningkatan kapasitas organisasi dan pengembangan program pendidikan konservasi.

(bersambung..)

KIPRAH POKDARWIS CEMPEDAK JAYA
Kelompok Sadar Wisata Cempedak Jaya dipimpin oleh pak Hartono (atau biasa dipanggil dengan panggilan Pak Tono) memulai kiprahnya sebagai kelompok pemantau dugong di pulau Cempedak pada Januari 2020, saat memulai kegiatan pemantauan tersebut status kelompok masih berupa komunitas nelayan Cempedak mitra WeBe Adventure Ketapang.  Dengan meningkatnya intensitas kemunculan dan berkembangnya kegiatan kelompok ke arah pengembangan ekowisata sebagai bagian upaya membiayai kegiatan patroli, maka kelompok didaftarkan ke pemerintahan desa dan Dinas Pariwisata Kabupaten Ketapang menjadi Pokdarwis Cempedak Jaya pada Desember 2020.
Pada November 2020, Kelompok pak Tono ini didaftarkan pada sebuah event global yang memperhatikan upaya-upaya pelestarian SDA kelautan: Ocean Award 2021 yang diselenggarakan oleh BOAT International bermitra dengan Blue Marine Foundation, salah satu badan amal konservasi laut terkemuka di Inggris, pemenangnya akan diumumkan dalam publikasi BOAT International edisi Juni 2021.
Event ini adalah event di tahun keenamnya, Ocean Awards memberikan penghargaan dan penghargaan kepada mereka yang memiliki komitmen yang sama untuk memperbaiki masalah terbesar yang dapat diselesaikan di planet ini - krisis di lautan kita.
Dalam event Ocean Award 2021, salah satu kategorinya adalah Pahlawan Lokal, dimana penghargaan ini diberikan kepada individu atau kelompok (komunitas lokal) yang memiliki kegiatan dengan dampak positif terhadap pelestarian lingkungan laut dalam di lingkungan mereka. Pemenangnya akan menjadi pemimpin yang diakui dalam masalah konservasi laut. 
Pada tanggal 17 Maret 2021, dewan juri telah mempersempit lebih dari 90 nominator yang layak dari seluruh dunia menjadi hanya 23 finalis. Dan di kategori Pahlawan Lokal (The Local Hero Award), pada Mei 2021 diumumkan para pemenangnya adalah sebagai berikut.

1-The Sea Women of Melanesia (Naomi Longa) dan Coral Sea Foundation (Andy Lewis)
2-Pak Tono – Pokdarwis Cempedak Jaya, Indonesia
3-Tim dan relawan MARINElife – South-West Dolphin Project